Rabu, 29 Juni 2011

Inilah Asal Mula Komputer

Inilah Asal Mula Komputer

KOMPUTER GENERASI KEEMPAT
Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas yaitu mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukuran setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan kehandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yangsangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.
Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).
BM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse.
Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat. Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensi terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.
KOMPUTER GENERASI KELIMA
Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001:Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.
Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhan. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian daripada sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.
Banyak kemajuan di bidang disain komputer dan teknologi semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model von Neumann. Model von Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia. Kita tunggu informasi mana yang lebih valid dan membuahkan hasil.
Baca selengkapnya
Inilah Sejarah adanya Komputer

Inilah Sejarah adanya Komputer

KOMPUTER GENERASI PERTAMA
Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploitasi potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer Z3, untuk mendisain pesawat terbang dan peluru kendali.
Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode-rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, colossus bukan merupakan komputer serbaguna general-purpose computer), ia hanya didisain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.
Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.
Perkembangan komputer lain pada masa ini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW. Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usha membangun konsep desin komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer.
Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer(EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann tersebut. Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952.
Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut "bahasa mesin" (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data.
KOMPUTER GENERASI KEDUA
Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis. Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singkatan untuk menggantikan kode biner.
Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program. Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan.
Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer, analyst, dan ahli sistem komputer). Industri piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.
KOMPUTER GENERASI KETIGA
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC: integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
Baca selengkapnya
Inilah Sejarah Komputer Menurut asal usul

Inilah Sejarah Komputer Menurut asal usul

Sejarah komputer sudah dimulai sejak zaman dahulu kala. Sejak dahulu kala, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik (mechanical and electronic) untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Computer yang kita temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik (mechanical) maupun elektronik (electronic)
Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Computer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan mathematics biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanja, sentral telephone yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia.

Sejarah Komputer menurut periodenya adalah:

* Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik

* Komputer Generasi Pertama

* Komputer Generasi Kedua

* Komputer Generasi Ketiga

* Komputer Generasi Keempat

* Komputer Generasi Kelima
ALAT HITUNG TRADISIONAL dan KALKULATOR MEKANIKAbacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi.Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak. Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya
Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi. Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan paja
Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan
Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya.
Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer. Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal
Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871). Tahun 1812, Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika yaitu mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkah-langkah tertenu. Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik. Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukanperhitungan persamaan differensial. Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis.


Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun, Babbage tiba-tiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine. Asisten Babbage, Augusta Ada King (1815-1842) memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini. Ia membantu merevisi rencana, mencari pendanaan dari pemerintah Inggris, dan mengkomunikasikan spesifikasi Analytical Engine kepada publik. Selain itu, pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya membuat instruksi untuk dimasukkan ke dalam mesin dan juga membuatnya menjadi programmer wanita yang pertama. Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan nama ADA sebagai penghormatan kepadanya.


Mesin uap Babbage, walaupun tidak pernah selesai dikerjakan, tampak sangat primitif apabila dibandingkan dengan standar masa kini. Bagaimanapun juga, alat tersebut menggambarkan elemen dasar dari sebuah komputer modern dan juga mengungkapkan sebuah konsep penting. Terdiri dari sekitar 50.000 komponen, disain dasar dari Analytical Engine menggunakan kartu-kartu perforasi (berlubang-lubang) yang berisi instruksi operasi bagi mesin tersebut.


Pada 1889, Herman Hollerith (1860-1929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.


Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis. Hollerith kemudian mengembangkan alat tersebut dan menjualnya ke masyarakat luas. Ia mendirikan Tabulating Machine Company pada tahun 1896 yang kemudian menjadi International Business Machine (1924) setelah mengalami beberapa kali merger. Perusahaan lain seperti Remington Rand and Burroghs juga memproduksi alat pembaca kartu perforasi untuk usaha bisnis. Kartu perforasi digunakan oleh kalangan bisnis dn pemerintahan untuk permrosesan data hingga tahun 1960.
Pada masa berikutnya, beberapa insinyur membuat penemuan baru lainnya. Vannevar Bush (18901974) membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial di tahun 1931. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan akademisi. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik. Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (1815-1864) berupa sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah. Dengan mengaplikasikan kondisi benar-salah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus, Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940. Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan.
Baca selengkapnya

Minggu, 19 Juni 2011

Inilah Sejarah Adanya Alun Alun

Sejumlah abg berkumpul, berjoget, berjingkrak sekenanya. Menarik perhatian tidak hanya secara visual, alunan irama musik yang keluar dari seperangkat audio dengan volume besar memaksa mata untuk berpaling. Itu suasana di pojokan alun-alun Brebes. Sepeda motor yang kebanyakan sudah dimodifikasi ala free styler diparkir berjejer dekat trotoar yang mereka buat seolah menjadi panggung. �Disini tempat trek-trekan sepeda motor kalau malem� ucap seorang anak muda ketika minum wedang ronde di angkringan pinggir alun-alun Demak. Di alun-alun Tuban sore itu anak-anak remaja asik bermain bola berlatar megahnya mesjid Agung Tuban, para pengemis hadir diantara para peziarah yang lewat depan Museum Kambang Putih menuju makam sunan Bonang yang terletak tepat di belakang mesjid. Bercampur riuh dengan para orang tua yang sedang menemani anak mereka yang sedang asik memilih aneka mainan yang dijual. Di Semarang, mall dan hotel modern telah menjadi bagian dari komplek alun-alun.
Jika kita menyusuri kota-kota di sepanjang pulau jawa, baik di pantai utara maupun selatan, alun-alun akan selalu menjadi penciri dari pusat-pusat kota yang dilewati. Alun-alun menjadi semacam tempat rekreasi berupa lapangan terbuka yang terdapat di tengah kota. Disekitarnya terdapat gedung pemerintahan, tempat ibadah, pusat pertokoan, museum, klenteng dan juga kadang penjara. Pertanyaan �Ini pusat kotanya ya� kerab kita dengar dari mereka yang sedang plesir dan menyempatkan diri mampir kongkow disitu. Memang serasa belum sampai pusat kota jikalau belum sampai di alun-alun.
Alun-alun sudah ada sejak era pra kolonial. Bahkan ada yang meyakini sudah ada jauh sebelum era Majapahit. Pada waktu itu areal terbuka tersebut merupakan tempat yang sakral sebagai sarana upacara ritual dan do�a kepada para dewa. Pada era kejayaan kerajaan Jawa dijaman Majapahit hingga Mataram pada abad 13 hingga abad 18, alun-alun merupakan bagian dari kompleks keraton yang menjadi pusat kekuasaan, pusat pemerintahan sekaligus tempat tinggal raja. kompleks ini penuh dengan simbol yang menjadi miniatur dari makrokosmos. Areal keraton menjadi wilayah yang sakral penuh keteraturan baik tingkah laku manusia maupun tata letak bangunannya. Untuk itu pembatas berupa pagar-pun dibangun di sekeliling areal ini untuk memisahkan wilayah yang sakral dan homogen dengan wilayah di luar yang bersifat profan (Handinoto, 2009)
Ditengah alun alun biasanya terdapat dua pohon beringin yang dipagari, biasa disebut "waringin kurung" yang berasal dari suku kata "wri" yang berarti mengetahui dan melihat dan "ngin" yang berarti memikir tindakan atas masa depan yang keduanya menjadi simbol manusia yang arif dan bijaksana. Pohon beringin tersebut melambangkan langit yang berhubungan dengan permukaan tanah, bumi, yang dilambangkan dengan alun-alun yang berbentuk segi empat. Pagar di sekeliling pohon menjadi simbol tugas manusia untuk mengatur kehidupan di bumi. Kesatuan simbol berupa pohon beringin, pagar dan alun-alun bermakna kesatuan dan harmoni manusia dengan universum yang menjadi tugas manusia untuk menjaganya (Pigeaud, 1940:180). selain itu, bangunan sekitar alun alun juga diatur sedemikian rupa sesuai fungsinya dengan mengikuti aturan sesuai dengan arah mata angin.
Sunan Kalijaga yang dipercaya hidup pada era pemerintahan Majapahit, Kesultanan Demak, Kesultanan Pajang hingga awal pemerintahan Mataram juga mewarnai dan meninggalkan jejak pada kompleks alun-alun. Adanya Mesjid di bagian Barat merupakan salah satunya. Dijaman kolonial konsep kraton alun-alun ini ditiru oleh pemerintah kolonial untuk dapat berkuasa. Mereka mengangkat para bupati sebagai perpanjangan kekuasaan atau sebagai " inderect rule" dengan memberi sarana pendopo kabupaten, alun-alun dan juga penjara sebagai bagian dari alat kekuasaan. Hal ini yang membuat banyak pusat kota di kota-kota yang ada di pulau jawa selalu ada alun-alun. Menjadi metode pemerintahan kolonial dalam mengontrol penduduk yang begitu banyak dengan menggunakan pengetahuannya tentang budaya. Mereka mempelajari sejarah dan model kekuasaan yang ada yang kemudian digunakan menjadi praktek kekuasaan yang efektif. Alun-alun sebagai simbol yang sarat nilai budaya dan sakral direduksi menjadi lebih bersifat public space, menjadi city square untuk dapat mempertahankan kekuasaan secara simbolik selama ratusan tahun.
Memang alun-alun menjadi saksi dan menyimpan banyak kisah. Tidak berlebihan kalau ada yang bilang alun-alun adalah jendela-nya pulau Jawa. Karena ia selalu menjadi simbol dan saksi berlangsungnya kekuasaan dari jaman ke jaman dari berbagai peradaban. Ia menyimpan dimensi sejarah kekuasaan yang pernah singgah. Menjadi sumber ilmu tentang evolusi tata nilai, kekuasaan, budaya, perekonomian yang panjang dalam sejarah. Itu berlangsung hingga kini. Alun-alun menjadi pusat modernisasi... menjadi simbol globalisasi.... Menjejalkan aneka warna produk, transaksi seks, gaya hidup dan semua yang dianggap modern.... Kini alun-alun tidak sakral lagi... menjadi aula kesedihan bagi budaya bangsa. Buah dari dosa peradaban.
Baca selengkapnya
Inilah Origin of Sunan Kudus

Inilah Origin of Sunan Kudus

According to a source, the Festival is the pilgrimage Raden Usman holds the Sunan Ngudung Jipang Panolan. Some say that this place Panolan Jipang in the northern city of Blore. Java in the Babad Tanah, said that Sunan Demak Bintoro Ngudung never led an army that fought against the forces of the Majapahit
Sunan Demak Senopati Ngudung such as dealing with lead or eggplant Raden Duke of Majapahit. In a fierce battle and each point is Sunan Ngudung a spell that fall of the hero martyr. Demak Senopati position was later replaced by Sunan Kudus is his own son, whose original name was Ja'far Sodiq.
Demak forces almost defeated, but brought by the fineness of the Sunan Kalijaga, and support of Raden Patah heritage from Demak and Majapahit Palembang finally balanced position.
In addition, through diplomatic means and Sunan Kalijaga Patih Wanasalam, the war can be stopped. Eggplant Duke, who led the paramilitary troops Majapahit invited to join the peace and Raden Patah turned out to be his own brother. Now turned to the situation. Eggplant Duke and his followers in the Army occurred at the Demak and Majapahit soldiers in the east tower.
At the end of the war by the forces of Demak was won.
Baca selengkapnya

Kamis, 09 Juni 2011

Kisah NYAI BALAU KEHILANGAN ANAK

Nyai Balau adalah seorang perempuan cantik dari daerah Tewah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Timur. Ia hidup bahagia bersama suami dan seorang putranya. Suatu hari, putra semata wayang mereka hilang ketika sedang bermain di sekitar rumah. Hilang ke manakah anak itu? Lalu, berhasilkah mereka menemukannya? Simak kisahnya dalam cerita Nyai Balau Kehilangan Anak berikut ini.


Dulu, di daerah Tewah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Timur, ada seorang perempuan bernama Nyai Balau. Selain anggun dan rupawan, Nyai Balau memiliki perangai yang baik, sopan dalam berucap dan santun dalam berperilaku. Ia juga penurut dan patuh kepada kedua orangtuanya. Kecantikannya telah mengundang decak kagum para pemuda di kampungnya. Namun, tak seorang pun yang berani melamarnya karena Nyai Balau berasal dari keluarga terpandang sehingga orangtuanya menginginkan Nyai Balau menikah dengan laki-laki dari keluarga terpandang pula.
Mendengar kabar kecantikan Nyai Balau, seorang pemuda yang berasal dari keluarga terpandang bernama Kenyapi datang melamarnya. Selain tampan, pemuda itu pun bijaksana. Maka, keluarga Nyai Balau pun langsung menerima lamaran itu. Pernikahan antara Nyai Balau dan Kenyapi dilangsungkan dengan meriah. Setelah menikah, Nyai Balau bermaksud untuk hidup mandiri bersama suaminya. Maka, ia ditemani sang Suami menyampaikan niat tersebut kepada kedua orang tuanya.
�Ayah, Ibu. Perkenankanlah Ananda dan Bang Kenyapi hidup mandiri,� pinta Nyai Balau.
�Baiklah. Jika memang itu yang kalian inginkan, Ayah akan membuatkan rumah untuk tempat tinggal kalian,� ujar Ayah Nyai Balau.
Setelah rumah itu selesai dibangun, Nyai Balau dan suaminya pun segera menempatinya. Keduanya hidup dengan penuh kebahagiaan., saling menyayangi satu sama lain. Kebahagiaan mereka semakin bertambah saat Kenyapi diangkat menjadi tumenggung dengan gelar Tumenggung Kenyapi. Namun sayang, sudah bertahun-tahun mereka menikah, tapi belum juga dikaruniai anak. Mereka tidak pernah berputus asa untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar dikaruniai anak. Ketika usia pernikahan mereka memasuki tahun ketujuh, Nyai Balau pun melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan.
�Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas semua kebahagiaan ini,� ucap Nyai Balau dengan penuh rasa syukur.
Kenyapi pun tak kuasa menahan rasa haru atas kebahagiaan yang dirasakannya.
�Sungguh kebahagiaan yang luar biasa, Dinda,� ucapnya, �Sebagai rasa syukur, nikmat Tuhan ini harus kita rawat dan jaga dengan sebaik-baiknya.�
�Benar, Kanda. Dinda ingin anak kita tumbuh menjadi anak yang berbakti dan berguna bagi sesama,� kata Nyai Balau.
Tumenggung Kenyapi menginginkan anaknya berkembang dengan sewajarnya, ia ingin anaknya pandai bergaul dengan sesama maupun dengan lingkungan sekitar. Untuk itu, mereka pun memberi kebebasan kepada anak itu untuk bermain di luar rumah maupun dengan anak-anak lain di lingkungannya.
Suatu sore, anak itu belum juga pulang dari bermain. Nyai Balau pun mulai gelisah.
�Kanda, kenapa anak kita belum juga pulang?� tanya Nyai Balau kepada suaminya, �Padahal, biasanya dia sudah kembali ketika hari sudah sore.�
�Ah, barangkali dia masih asyik bermain bersama teman-temannya,� jawab Tumenggung Kenyapi.
�Tidak biasanya dia pulang terlambat seperti ini,� sanggah Nyai Balau.
Hingga hari sudah gelap, anak itu belum juga pulang. Nyai Balau pun semakin cemas.
�Kanda, ayo kita cari dia,� ajak Nyai Balau.
Akhirnya, Nyai Balau bersama suaminya segera mencari anak sematawayang mereka ke seluruh kampung. Namun, hingga larut malam, anak itu tidak juga mereka temukan. Nyai Balau pun menangis tersedu-sedu memikirkan nasib putranya.
�Kanda, hilang ke mana anak kita? Kita sudah mencarinya ke mana-mana, tapi tidak menemukannya juga,� keluh Nyai Balau.
�Entahlah, Dinda. Kanda pun tidak tahu keberadaannya,� jawab suaminya �Malam sudah larut, sebaiknya Dinda beristirahat dulu. Pencarian kita lanjutkan besok saja.�
Keesokan hari, Nyai Balau bersama sang Suami dengan dibantu oleh seluruh warga melanjutkan pencarian, namun anak itu belum juga berhasil ditemukan. Betapa sedihnya hati Nyai Balau karena anaknya benar-benar telah hilang. Namun, ia tidak mau berputus asa. Ia bertekad untuk terus mencari tahu keberadaan putranya.
Suatu hari, Nyai Balau diam-diam meninggalkan rumah menuju ke sebuah hutan yang belum pernah dijamah manusia. Di hutan itu, ia balampah atau bertapa untuk meminta petunjuk kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Setelah tujuh hari tujuh malam bertapa, akhirnya petunjuk itu pun datang melalui seorang nenek. Nenek itu kemudian berkata kepada Nyai Balau.
�Wahai, Cucuku! Janganlah kamu mencari putramu lagi, ia telah tiada,� ungkap nenek itu.
�Apa maksud, Nenek?� tanya Nyai Balau dengan perasaan cemas.
�Ketahuilah, Cucuku! Putramu telah dikayau oleh Antang dari Juking Sopang,� jelas nenek itu.
Mendengar kabar itu, Nyai Balau pun tak kuasa menahan air mata. Hatinya sangat sedih atas nasib yang menimpa putranya. Ia pun berniat untuk menuntut balas atas kematian putranya. Namun, apa daya, dia tidak mempunyai kesaktian untuk menghadapi Antang.
�Jangan khawatir, Cucuku! Aku akan membantu untuk membalaskan dendammu. Aku akan memberimu kesaktian,� ujar nenek itu yang mengetahui niat Nyai Balau.
Nenek itu pun memberikan sebuah selendang sakti kepada Nyai Balau.
�Ambillah selendang sakti ini. Sewaktu-waktu kamu bisa menggunakannya saat menghadapi musuh,� ujar nenek itu seraya menyerahkan selendang itu kepada Nyai Balau.
�Terima kasih, Nek,� ucap Nyai Balau.
Setelah mendapatkan selendang itu, Nyai Balau pun bergegas kembali ke rumahnya. Setiba di rumah, suami dan seluruh keluarganya pun menyambutnya dengan perasaan suka cita.
�Oh, Dindaku! Engkau telah membuat kami semua cemas. Setengah bulan lebih kami terus mencari, tapi tidak menemukan Dinda. Ke mana saja Dinda selama ini?� tanya Tumenggung Kenyapi.
�Maafkan Dinda, Kanda! Dinda memang pergi dari rumah tanpa memberitahukan siapa pun,� jawab Nyai Balau.
Nyai Balau pun kemudian menceritakan perjalanannya ke hutan itu hingga bertemu dengan si nenek sakti. Ia juga menceritakan perihal putranya yang telah meninggal dunia yang dikayau oleh si Antang. Karena itulah, ia pun mengajak suami dan seluruh keluarga serta sejumlah prajuritnya menuju Juking Sopang untuk menuntut balas atas kematian putranya.
Setiba di Juking Sopang, Nyai Balau pun meminta kepada Antang agar mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
�Hai, Antang! Benarkah kamu yang telah mengayau putraku? Jika memang benar, mengakulah dan meminta maaflah kepada kami!� seru Nyai Balau.
�Hai, wanita cantik! Kamu jangan sembarang menuduh seperti itu! Apa buktinya atas tuduhanmu itu?� sangkal Antang.
�Kamu tidak usah menyangkal! Kamulah pelakunya!� ujar Nyai Balau.
Antang yang angkuh itu tetap tidak mau mengakui kesalahannya. Bahkan, ia malah menyerang Nyai Balau. Di luar dugaann, ternyata wanita yang ia hadapi bukanlah orang sembarangan. Serangannya dapat dihindari dengan mudah oleh Nyai Balau. Antang yang mulai kesal akhirnya menyerang Nyai Balau dengan membabi buta. Namun, begitu ia lengah, Nyai Balau yang sakti itu langsung melemparkan selendangnya ke arah dada Antang. Tak ayal, pemuda yang sombong itu pun jatuh tersungkur ke tanah.
Setelah berhasil menjatuhkan Antang, Nyai Balau kemudian mengajak keluarga pemuda itu untuk berdamai. Keluarga Antang pun menerima ajakan tersebut. Menurut adat suku Dayak, Antang harus membayar ganti rugi atas kesalahannya. Namun, kesombongan Antang tidak habis. Ia menolak untuk membayar denda tersebut. Dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, ia berusaha bangkit dan kembali menyerang Nyai Balau. Akhirnya, pertarungan sengit pun kembali terjadi. Nyai Balau yang sudah muak melihat kesombongan pemuda itu langsung menyerang dengan selendang saktinya. Tak ayal, Antang pun tewas di tangan Nyai Balau.
Nyai Balau bersama suami dan rombongannya pun pulang dengan perasaan lega. Sejak itulah, Nyai Balau semakin terkenal sebagai orang yang sakti. Tewah pun menjadi negeri yang aman dan damai. Tak seorang pun yang berani mengusik kedamaian itu karena takut pada kesaktian Nyai Balau. Atas permintaan seluruh rakyat Tewah, Nyai Balau pun dinobatkan menjadi pemimpin. Perempuan sakti itu memerintah dengan penuh bijaksana sehingga Tewah bertambah makmur.
Di Negeri Joking Sepong, keluarga Antang ternyata menyimpan dendam kepada Nyai Balau. Setelah diam-diam menyusun kekuatan, mereka pun bergerak menuju Tewah untuk melakukan penyerangan. Agar kedatangannya tidak diketahui oleh pasukan Nyai Balau, mereka sengaja melewati jalan darat dengan menerobos hutan dan perbukitan yang belum pernah dilewati manusia.
Setiba di Bukit Ngalangkang yang terletak di belakang perbukitan Tewah, pasukan keluarga Antang berhenti untuk mengatur siasat. Ketika hari mulai gelap, mereka turun dari bukit untuk menyerang Tewah. Anehnya, setiap kali hendak memasuki daerah Tewah, mereka selalu tersesat. Hal itu terjadi hingga berhari-hari lamanya.
�Hai, kenapa kita hanya hanya berputar-putar di sekitar perbukitan ini?� tanya salah seorang anggota keluarga Antang.
Seorang anggota keluarga lainnya menyahut, �Ini pasti dikarenakan oleh kesaktian Nyai Balau itu. Aku yakin, dia telah membentengi Tewah dengan kekuatan gaibnya.�
Akhirnya, pasukan keluarga Antang tersebut memutuskan untuk pulang ke Joking Sopang dengan perasaan kecewa. Sementara itu, Nyai Balau dengan kesaktiannya sudah mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitar Bukit Ngalangkang. Namun, ia baru memberitahukan hal itu kepada seluruh warganya setelah pasukan musuh itu telah pergi. Setelah peristiwa itu, tidak pernah lagi ada musuh yang berani mengusik Tewah. Demikian pula warga Tewah, tak seorang pun yang berani berbuat kejahatan karena takut pada Nyai Balau. Hingga akhirnya hayatnya, Nyai Balau memimpin Tewah dengan arif dan bijaksana. Atas jasa-jasanya, ia pun selalu dikenang oleh warganya.
* * *
Demikian cerita Nyai Balau Kehilangan Anak dari Kalimantan Timur. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas yaitu akibat buruk dari sifat terlalu memanjakan anak seperti Nyai Balau dan Tumenggung Kenyapi sehingga sampai kehilangan anak. Namun, sifat kepemimpinan Nyai Balau yang bijaksana patut dijadikan teladan. Pesan moral lainnya adalah akibat buruk dari sifat sombong dan angkuh seperti yang dimiliki Antang karena tidak mau mengakui kesalahannya yang mengakibatkan ia tewas di tangan Nyai Balau.
Baca selengkapnya

Kisah DEWI SRI, DEWI KESUBURAN

Dewi Sri adalah seorang putri dari seorang raja yang bernama Prabu Mahapunggung. Oleh masyarakat petani di Jawa Tengah, Dewi Sri dipercaya sebagai lambang kemakmuran dan kesuburan. Dewi Sri diyakini sebagai sosok suci yang mengatur kesejahteraan manusia di bumi. Bagaimanakah kisah tentang Dewi Sri yang sangat dihormati sebagai ibu kehidupan itu? Jawabannya dapat Anda temukan dalam cerita Dewi Sri, Dewi Kesuburan berikut ini.


Dahulu, di sebuah tempat di Jawa tengah, tersebutlah seorang raja bernama Prabu Sri Mahapunggung atau Bathara Srigati yang bertahta di sebuah kerajaan bernama Kerajaan Medang Kamulan. Bathara Srigati adalah putra Sanghyang Wisnu dan Dewi Sri Sekar atau Bathari Sri Widowati yang diutus ke bumi untuk menjaga kelestarian dunia.
Prabu Sri Mahapunggung mempunyai seorang putri bernama Dewi Sri. Ia adalah putri sulung sang Prabu yang diyakini sebagai titisan neneknya, Bathari Sri Widowati. Selain cantik dan rupawan, Dewi Sri adalah seorang putri yang cerdas, baik hati, lemah lembut, sabar, halus tutur katanya, luhur budi bahasanya, dan bijaksana. Dewi Sri mempunyai tiga adik kandung yaitu Sadana, Wandu, dan Oya. Ia bersama adiknya, Sadana, dikenal sebagai lambang kemakmuran hasil bumi. Dewi Sri sebagai dewi padi, sedangkan Sadana sebagai dewa hasil bumi lainnya seperti umbi-umbian, kentang, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Oleh karena itu, keduanya tidak pernah dipisahkan.
Suatu ketika, Sadana diminta oleh ayah dan ibunya untuk menikahi seorang putri bernama Dewi Panitra, cucu Eyang Pancareshi. Namun, Sadana menolak karena tidak ingin mendahului kakaknya dengan alasan bahwa hal itu kerap menjadi penyebab terjadinya berbagai kesulitan di kemudian hari. Melihat sikap putranya itu, Prabu Sri Mahapunggung berupaya membujuknya.
�Sadana, Putraku. Jika kamu menikah dengan Dewi Panitra, Ayah akan menobatkanmu menjadi Putra Mahkota. Kamulah yang akan menggantikan Ayah menjadi raja negeri ini,� bujuk sang Prabu.
Sadana hanya terdiam. Hatinya sedang gundah gulana.
�Sudahlah, Putraku. Kamu tidak usah memikirkan kakakmu. Sudah menjadi kewajiban kami untuk menikahkannya jika kelak menemukan jodohnya,� ujar sang Prabu.
Meskipun berkali-kali dibujuk, Sadana tetap bersikukuh menolak pernikahan tersebut.
�Maafkan Sadana, Ayahanda Prabu. Tidak sepantasnya seorang adik mendahului kakaknya menikah,� kata Sadana.
Rupanya, perkataan Sadana itu membuat marah ayahandanya. Ia dianggap sudah berani bersikap lancang karena tidak patuh pada nasehat orang tua. Untung sang Ibu berhasil meredam kemarahan ayah Sadana.
Pada malam harinya, Sadana sulit memejamkan mata. Pikirannya sangat kacau, sedih, dan bingung. Baginya, perjodohan itu bertentangan dengan perinsip hidupnya. Setelah memikirkan segala resikonya, akhirnya malam itu Sadana pergi meninggalkan istana secara diam-diam. Alangkah murkanya sang Prabu saat mengetahui hal itu. Kemarahannya pun ia lampiaskan kepada Dewi Sri karena dianggap sebagai penyebab minggatnya Sadana. Tuduhan itu membuat sedih hati sang Putri. Karena merasa serba salah hidup di istana, akhirnya ia pun ikut kabur dari istana.
Perginya Dewi Seri dari istana membuat Prabu Sri Mahapunggung semakin murka. Saking marahnya, sang Prabu mengutuk Dewi Sri menjadi ular sawah, sedangkan Sadana dikutuk menjadi burung sriti. Dewi Sri berjalan ke arah timur tanpa tujuan yang pasti, sedangkan Sadana terbang tanpa arah dan tujuan.
Suatu ketika, ular sawah penjelmaan Dewi Sri tiba di Dusun Wasutira. Karena lelah, ular sawah itu kemudian tidur melingkar di lumbung padi milik seorang penduduk bernama Kyai Brikhu. Petani itu memiliki seorang istri bernama Ken Sanggi yang sedang mengandung bayi pertama mereka. Pada malam harinya, Kyai Brikhu bermimpi mendapat petunjuk bahwa bayi yang dikandung istrinya adalah titisan Dewi Tiksnawati. Kelak setelah lahir, bayi itu akan dijaga oleh seekor ular sawah. Jika ular sawah itu mati, maka bayinya pun akan mati.
�Oh, alangkah bahagianya hidupku jika mimpi itu kelak menjadi kenyataan. Aku pun berjanji akan menjaga dan merawat ular sawah itu,� gumam Kyai Brikhu dengan perasaan gembira.
Hari itu, persediaan beras Kyai Brikhu untuk dimasak oleh istrinya telah habis. Ketika hendak mengambil padi di lumbungnya, ia dikejutkan oleh seekor ular sawah yang melingkar di atas tumpukan padinya. Petani itu pun langsung teringat pada mimpinya.
�Mungkin ular inilah yang menjaga anakku kelak,� gumamnya.
Kyai Brikhu pun akhirnya merawat ular sawah itu dengan baik. Ketika istrinya telah melahirkan seorang anak perempuan, ia kemudian meletakkan ular sawah itu di dekat bayinya yang berada di kamar tengah di rumahnya. Sejak itulah, Kyai Brikhu bersama sang Istri merawat anak mereka bersama ular sawah itu dengan hati-hati. Setiap hari, mereka memberi makan ular itu dengan katak.
Suatu malam, Kyai Brikhu kembali bermimpi. Dalam mimpinya, ular sawah itu menolak diberi makan katak. Ular itu minta diberi sesajen berupa sedah ayu, yakni sirih beserta perlengkapannya, bunga, dan lampu yang harus selalu dinyalakan. Ketika terbangun, Kyai Brikhu pun langsung menyiapkan sesaji sebagaimana permintaan ular sawah itu.
Sementara itu, Dewi Tiksnawati yang menitis pada tubuh anak Kyai Brikhu membuat huru-hara di kediaman para dewa. Hal itu membuat Sang Hyang Jagadnata atau Batara Guru murka.
�Wahai, para dewa! Pergilah ke bumi, beri bencana pada bayi tempat Dewi Tiksnawati menitis!� titah sang Batara Guru.
Para dewa pun segera meluncur ke bumi. Namun, usaha mereka memberi bencana pada bayi itu gagal karena pengaruh tolak bala dari Kyai Brikhu dan ular sawah. Berkali-kali para dewa itu berupaya melakukan hal itu, namun mereka tetap saja gagal. Setelah melakukan penyelidikan, para dewa dan Batara Guru pun mengetahui bahwa kegagalan mereka disebabkan oleh Dewi Sri yang setia melindungi bayi itu.
Atas perintah Batara Guru, para bidadari pun turun ke bumi untuk membujuk Dewi Sri agar mau menjadi bidadari di Kahyangan.
�Wahai, Dewi Sri! Kami diutus oleh Batara Guru untuk memintamu ke Kahyangan. Sang Batara Guru akan menjadikanmu bidadari untuk melengkapi kami para bidadari yang ada di Kahyangan,� bujuk salah satu bidadari.
�Baiklah, para bidadari. Saya bersedia menerima permintaan Batara Guru, tapi dengan satu syarat,� ujar Dewi Sri.
�Apakah syarat itu, wahai Dewi Sri?� tanya bidadari.
�Saya mohon adik saya, Sadana, yang telah dikutuk menjadi burung sriti agar dikembalikan wujudnya menjadi manusia,� pinta Dewi Sri.
Para bidadari pun menyanggupi permintaan Dewi Seri. Namun, ketika mereka hendak memenuhi permintaan tersebut, ternyata Sadana telah dikembalikan menjadi manusia oleh sosok yang sakti, yaitu Bagawan Brahmana Marhaesi, putra Sang Hyang Brahma. Bahkan, Sadana telah dinikahkan dengan seorang putri bernama Dewi Laksmitawahni. Kelak bila mereka telah memiliki putra, Sadana akan diangkat menjadi dewa.
Berita tentang Sadana kemudian disampaikan kepada Dewi Sri. Dewi Sri pun menyambutnya dengan perasaan senang. Karena keinginannya telah terkabulkan, akhirnya Dewi Sri yang berwujud ular sawah itu dikembalikan ke wujud aslinya oleh para bidadari ke wujud aslinya, yakni seorang gadis yang cantik jelita.
Sementara itu, Kyai Brikhu amat terkejut karena ular sawah di petanen-nya telah lenyap. Yang dilihatnya hanya seorang gadis cantik yang sedang duduk di samping bayinya.
�Hai, anak gadis. Kamu siapa dan kenapa berada di sini?� tanya Khai Brikhu heran.
Dewi Sri pun memperkenalkan dirinya lalu menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi di rumah itu. Akhirnya, Kyai Brikhu pun tahu bahwa Dewi Sri adalah putri Prabu Mahapunggung dari Kerajaan Medang Kamulan. Sesuai dengan janjinya, Dewi Sri pun akan segera ke Kahyangan untuk dijadikan bidadari. Sebelum pergi, Dewi Sri tidak lupa berterima kasih dan berpesan kepada Kyai Brikhu.
�Terima kasih, Kyai Brikhu atas segala bantuannya selama saya tinggal di rumah ini,� ucap Dewi Sri, �Agar sandang dan pangan keluargamu selalu tercukupi, jangan lupa untuk memberi memberikan sesajen di ruang tengah rumahmu.�
Usai berpesan, Dewi Sri pun moksa dan kemudian menuju ke Kahyangan. Sepeninggal Dewi Sri, Kyai Brikhu pun langsung menyediakan sesajen di ruang tengah rumahnya. Sejak itulah, orang Jawa selalu menyimpan atau memajang gambar ular di kamar tengah rumah mereka sebagai perlambangan sosok Dewi Sri yang telah memberikan kemakmuran dan kesuburan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, orang juga percaya bahwa jika ada ular masuk ke dalam rumah, itu berarti pertanda sawahnya akan memberikan hasil atau rezeki yang baik. Itulah sebabnya, masyarakat petani di Jawa amat menghargai ular sawah dengan cara memberinya sesaji.


Demikian cerita Dewi Sri, Dewi Kesuburan dari daerah Jawa Tengah. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa sifat suka memaksakan kehendak seperti Prabu Mahapunggung akan mengakibatkan bencana bagi diri dan keluarganya, yaitu minggatnya Raden Sadana dan Dewi Sri dari istana.
Baca selengkapnya

Kisah DAMARWULAN DAN MINAK JINGGA

Minakjingga adalah Adipati Blambangan yang memiliki kesaktian tinggi. Suatu ketika, ia berencana untuk memberontak pada Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh seorang raja perempuan yang cantik jelita bernama Ratu Ayu Kencana Wungu. Sang Ratu kemudian mengadakan sayembara untuk menangkal ancaman dari Minakjingga. Salah seorang dari peserta sayembara ini adalah seorang pemuda bernama Damarwulan. Berhasilkah Damarwulan mengalahkan Minakjingga? Simak kisahnya dalam cerita Damarwulan dan Minakjingga berikut ini.


Tersebutlah seorang ratu bernama Dewi Suhita yang bergelar Ratu Ayu Kencana Wungu. Ia adalah penguasa Kerajaan Majapahit yang ke-6. Pada era pemerintahannya, Majapahit berhasil menaklukkan banyak daerah yang kemudian dijadikan sebagai bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan yang berpusat di Trowulan, Jawa Timur, itu. Salah satu kerajaan kecil yang menjadi taklukan Majapahit adalah Kerajaan Blambangan yang terletak di Banyuwangi. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang bangsawan dari Klungkung, Bali, bernama Adipati Kebo Marcuet. Adipati ini terkenal sakti dan memiliki sepasang tanduk di kepalanya seperti kerbau.
Keberadaan Adipati Kebo Marcuet ternyata menghadirkan ancaman bagi Ratu Ayu Kencana Wungu. Meskipun hanya seorang raja taklukan, namun sepak terjang Adipati Kebo Marcuet yang terus-menerus merongrong wilayah kekuasaan Majapahit membuat Ratu Ayu Kencana Wungu cemas. Ratu Majapahit itu pun berupaya menghentikan ulah Adipati Kebo Marcuet dengan mengadakan sebuah sayembara.
�Barangsiapa yang mampu mengalahkan Adipati Kebo Marcuet, maka dia akan kuangkat menjadi Adipati Blambangan dan kujadikan sebagai suami,� demikian maklumat Ratu Ayu Kencana Wungu yang dibacakan di hadapan seluruh rakyat Majapahit.
Sayembara itu diikuti oleh puluhan orang, namun semua gagal mengalahkan kesaktian Adipati Kebo Marcuet. Hingga datanglah seorang pemuda tampan dan gagah bernama Jaka Umbaran yang berasal dari Pasuruan. Ia adalah cucu Ki Ajah Pamengger yang merupakan guru sekaligus ayah angkat Adipati Kebo Marcuet. Rupanya, Jaka Umbaran mengetahui kelemahan Adipati Kebo Marcuet. Maka, dengan senjata pusakanya gada wesi kuning (gada yang terbuat dari kuningan), dan dibantu oleh seorang pemanjat kelapa yang sakti bernama Dayun, Jaka Umbaran berhasil mengalahkan Adipati Kebo Marcuet.
Ratu Ayu Kencana Wungu sangat gembira dengan kekalahan Adipati Kebo Marcuet. Ia pun menobatkan Jaka Umbaran menjadi Adipati Blambangan dengan gelar Minakjingga. Akan tetapi, Ratu Ayu Kencana Ungu menolak menikah dengan Jaka Umbaran karena pemuda itu kini tidak lagi tampan. Akibat pertarungannya dengan Adipati Kebo Marcuet, wajah Jaka Umbaran yang semula rupawan menjadi rusak, kakinya pincang, dan badannya menjadi bongkok.
Jaka Umbaran alias Minakjingga tetap bersikeras menagih janji. Ia datang ke Majapahit untuk melamar Ratu Ayu Kencana Wungu meskipun pada saat itu ia telah memiliki dua selir bernama Dewi Wahita dan Dewi Puyengan. Lamaran Minakjingga bertepuk sebelah tangan karena sang Ratu tetap tidak sudi menikah dengannya.
Penolakan itu membuat Minakjingga murka dan memendam dendam kepada Ratu Ayu Kencana Wungu. Untuk melampiaskan kemarahannya, Minakjingga merebut beberapa wilayah kekuasaan Majapahit sampai ke Probolinggo. Tidak hanya itu, Minakjingga pun berniat untuk menyerang Majapahit. Ratu Ayu Kencana Wungu sangat khawatir ketika mendengar bahwa Minakjingga ingin menyerang kerajaannya. Maka, ia pun kembali menggelar sayembara.
�Barangsiapa yang berhasil membinasakan Minakjingga akan kujadikan suamiku!� ucap Ratu Ayu Kencana Wungu di hadapan seluruh rakyat Majapahit.
Sekali lagi, puluhan pemuda turut serta dalam sayembara tersebut, namun tidak ada satu pun yang berhasil mengungguli kesaktian Minakjingga. Hal ini membuat sang Ratu semakin cemas. Saat kekhawatiran sang Ratu semakin besar, datanglah seorang pemuda tampan bernama Damarwulan. Ia adalah putra Patih Udara, patih Majapahit yang sedang pergi bertapa. Saat itu Damarwulan sedang bekerja sebagai perawat kuda milik Patih Logender, seorang patih Majapahit yang ditunjuk untuk menggantikan kedudukan ayah Damarwulan.
Di hadapan sang Ratu, Damarwulan menyampaikan keinginannya mengikuti sayembara untuk mengalahkan Minakjingga.
�Ampun, Gusti Ratu! Jika diperkenankan, izinkanlah hamba mengikuti sayembara,� pinta Damarwulan.
�Tentu saja, Damarwulan. Bawalah kepala Minakjingga ke hadapanku!� titah sang Ratu.
�Baik, Gusti,� kata pemuda itu seraya berpamitan.
Berangkatlah Damarwulan ke Blambangan untuk menantang Minakjingga.
�Hai, Minakjingga! Jika berani, lawanlah aku!� seru Damarwulan setiba di Blambangan.
�Siapa kamu?� tanya Minakjingga, �Berani-beraninya menantang aku.�
�Ketahuilah, hai pemberontak! Aku Damarwulan yang diutus oleh Ratu Ayu Kencana Wungu untuk membinasakanmu,� jawab Damarwulan.
�Ha� Ha� Ha�!� Minakjingga tertawa terbahak-bahak, �Sia-sia saja kamu ke sini, Damarwulan. Kamu tidak akan mampu menghadapi kesaktian senjata pusakaku, gada wesi kuning!�
Pertarungan sengit antara dua pendekar sakti itu pun terjadi. Keduanya silih-berganti menyerang. Namun, akhirnya Damarwulan kalah dalam pertarungan itu hingga pingsan terkena pusaka gada wesi kuning milik Minakjingga. Damarwulan pun dimasukkan ke dalam penjara.
Rupanya, kedua selir Minakjingga, Dewi Wahita dan Dewi Puyengan, terpikat melihat ketampanan Damarwulan. Mereka pun secara diam-diam mengobati luka pemuda itu. Bahkan, mereka juga membuka rahasia kesaktian Minakjingga.
�Kekuatan Minakjingga terletak pada gada wesi kuning. Dia tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa sejata itu,� kata Dewi Wahita.
�Benar. Jika ingin mengalahkan Minakjingga, Anda harus merampas pusakanya,� tambah Dewi Puyengan.
�Lalu, bagaimana aku bisa merebut senjata pusaka itu?� tanya Damarwulan.
�Kami akan membantumu mendapatkan senjata itu,� janji kedua selir Minakjingga itu.
Pada malam harinya, Dewi Sahita dan Dewi Puyengan mencuri pusaka gada wesi kuning saat Minakjingga terlelap. Pusaka itu kemudian mereka berikan kepada Damarwulan. Setelah memiliki senjata itu, Damarwulan pun kembali menantang Minakjingga untuk bertarung. Alangkah terkejutnya Minakjingga saat melihat sejata pusakanya ada di tangan Damarwulan.
�Hai, Damarwulan! Bagaimana kamu bisa mendapatkan senjataku?� tanya Minakjingga heran.
Damarwulan tidak menjawab. Ia segera menyerang Minakjingga dengan senjata gada wesi kuning yang ada di tangannya. Minakjingga pun tidak bisa melakukan perlawanan sehingga dapat dengan mudah dikalahkan. Akhirnya, Adipati Blambangan itu tewas oleh senjata pusakanya sendiri. Damarwulan memenggal kepada Minakjingga untuk dipersembahkan kepada Ratu Ayu Kencana Wungu.
Dalam perjalanan menuju Majapahit, Damarwulan dihadang oleh Layang Seta dan Layang Kumitir. Kedua orang yang bersaudara itu adalah putra Patih Logender. Rupanya, mereka diam-diam mengikuti Damarwulan ke Blambangan. Saat melihat Damarwulan berhasil mengalahkan Minakjingga, mereka hendak merebut kepala Minakjingga agar diakui sebagai pemenang sayembara.
�Hai, Damarwulan! Serahkan kepala Minakjingga itu kepada kami!� seru Layang Seta.
Damarwulan tentu saja menolak permintaan itu. Pertarungan pun tak terelakkan. Layang Seta dan Layang Kumitir mengeroyok Damarwulan dan berhasil merebut kepala Minakjingga. Kepala itu kemudian mereka bawa ke Majapahit. Pada saat mereka hendak mempersembahkan kepala itu kepada sang Ratu, tiba-tiba Damarwulan datang dan segera menyampaikan kebenaran.
�Ampun, Gusti! Hamba telah berhasil menjalankan tugas dengan baik. Namun, di tengah jalan, tiba-tiba Layang Seta dan Layang Kumitir menghadang hamba dan merebut kepala itu dari tangan hamba,� lapor Damarwulan.
�Ampun, Gusti! Perkataan Damarwulan itu bohong belaka. Kamilah yang telah memenggal kepala Minakjingga,� sanggah Layang Seta.
Pertengkaran antara kedua pihak pun semakin memanas. Mereka sama-sama mengaku yang telah memenggal kepala Minakjingga. Ratu Ayu Kencana Wungu pun menjadi bingung. Ia tidak dapat menenentukan siapa di antara mereka yang benar. Maka, sebagai jalan keluarnya, penguasa Majapahit itu meminta kedua belah pihak untuk bertarung.
�Sudahlah, kalian tidak usah bertengkar lagi!� ujar Ratu Ayu Kencana, �Sekarang aku ingin bukti yang jelas. Bertarunglah kalian, siapa yang berhasil menjadi pemenangnya pastilah ia yang telah membinasakan Minakjingga.�
Akhirnya, mereka pun bertarung. Kali ini, Damarwulan lebih berhati-hati menghadapi kedua putra Patih Logender itu. Ia harus membuktikan kepada sang Ratu bahwa dirinyalah yang benar. Demikian pula Layang Seta dan Layang Kumitir, mereka tidak ingin kebohongan mereka terbongkar di hadapan sang Ratu.
Dengan disaksikan oleh sang Ratu dan seluruh rakyat Majapahit, pertarungan itu pun berlangsung sangat seru. Kedua belah pihak mengeluarkan seluruh kekuatan masing-masing demi memenangkan pertandingan. Pertarungan itu akhirnya dimenangkan oleh Damarwulan. Layang Seta dan Layang Kumitir pun mengakui kesalahan mereka dan dimasukkan ke penjara, sedangkan Damarwulan pun berhak menikah dengan Ratu Ayu Kencana Wungu. 


Demikian cerita Damarwulan dan Minakjingga dari Banyuwangi, Jawa Timur. Kisah ini terus berkembang menjadi cerita rakyat dengan berbagai versi. Terlepas dari itu, cerita ini juga dikisahkan dalam bentuk sastra seperti dalam Serat Kanda, Serat Damarwulan, Serat Blambangan, dan sebagainya. Cerita tentang Damarwulan dan Minakjingga juga menjadi tema pertunjukan dalam pementasan teater rakyat Jawa Timur. Bahkan, legenda Damarwulan dan Minakjingga ini telah diangkat dalam film layar lebar.

Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita ini antara lain, pertama, sikap suka ingkar janji akan menimbulkan dampak yang buruk, seperti sikap ingkar janji Ratu Ayu Kencana Wungu mengakibatkan pecahnya peperangan antara Majapahit dan Blambangan. Kedua, sifat jahat, yakni suka merampas hak orang lain, terlihat pada perilaku Layang Seta dan Layang Kumitri yang merampas hak Damarwulan sebagai pemenang sayembara. Akibatnya, kedua orang licik itu pun masuk penjara.
Baca selengkapnya