Sejarah Suku Flores Lengkap
Suku Dunia ~ Orang Flores meliputi 10 suku bangsa yang berdiam di Pulau Flores, pulau nomor dua terbesar di kawasan pulau-pulau Nusa Tenggara Timur yang memanjang dari barat ke timur. Secara administratif Pulau Flores beserta pulau-pulau kecil di sekitarnya terbagi atas lima wilayah kabupaten yaitu Manggarai, Ngada, Ende, sikka, dan Flores Timur.
Kabupaten Manggarai dengan itu kota Ruteng terdiri atas 10 kecamatan, yang seluruhnya didiami oleh suku bangsa Manggarai sebagai suku bangsa asal. Sebagian Kecamatan Komodo, satu di antara 10 kecamatan itu, berada di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Kedua pulau ini pun didiami oleh orang Manggarai.
Kabupaten Ngada dengan ibu kota Bajawa terdiri atas delapan kecamatan. Kabupaten ini merupakan wilayah asal tiga suku bangsa Riung berdiam di kecamatan Riung. Suku bangsa Bajawa berdiam di tiga buah kecamatan, yaitu Bajawa, Aimere, dan Mogomangulewa. Suku bangsa Nagekeo berdiam di empat kecamatan, yaitu Kecaesesa, Boawae, Mauponggo, dan Nangaroro.
Kabupaten Ende dengan ibu kota Ende terdiri atas enam kecamatan. Kabupaten ini merupakan wilayah asal dua suku bangsa, yaitu suku bangsa Ende dan suku bangsa Lio. Suku bangsa Ende mendiami kecamatan Ende dan Kecamatan Nangapanda. Suku bangsa Lio mendiami empat kecamatan yaitu Detusoko, Ndona, Wolowaru, dan Mangekoba. Sebenarnya daerah asal orang Lio adalah kecamatan Paga, yang termasuk wilayah Kabupaten Sikka.
Kabupaten Sikka dengan ibu kota Maumere terdiri atas tujuh kecamatan. Kabupaten ini merupakan wilayah asal lima suku bangsa, yaitu suku bangsa Krowe, Sikka, Sikka-Krowe, Rote, dan Lio. Suku bangsa Krowe mendiami kecamatan Lela. Suku bangsa Sikka-Krowe mendiami kecamatan Maumere dan Bola. Suku bangsa Rote mendiami sebagian wilayah Kecamatan Talibura.
Kabupaten Flores Timur dengan ibu kota Larantuka sebenarnya terdiri atas 13 kecamatan, namun kecamatan yang berada di Pulau Flores hanya tiga buah, yaitu Walanggitang, Larantuka, dan Tanjung Bunga. Kecamatan lainnya berada di Pulau Adonara, Solor dan Lomblem. Ketiga kecamatan yang terletak di ujung timur Pulau Flores ini merupakan wilayah asal suku bangsa Lamaholot. Orang Lamaholot juga mendiami dua kecamatan di Pulau Adonara dan dua kecamatan di Pulau Solor.
Anggota kesepuluh suku bangsa yang ada di Pulau Flores ini biasa pula menyebut dirinya orang Flores. Hal ini biasanya terjadi apabila mereka sedang berada di luar Pulau Flores. Akan tetapi, kalau sedang berada di Pulau Flores, mereka lebih menampilkan identitas suku bangsa sendiri, dengan menyebut diri orang Lio, Sikka, Manggarai, dan sebagainya.
Sumber : Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia oleh M. Junus Melalatoa
Kabupaten Ngada dengan ibu kota Bajawa terdiri atas delapan kecamatan. Kabupaten ini merupakan wilayah asal tiga suku bangsa Riung berdiam di kecamatan Riung. Suku bangsa Bajawa berdiam di tiga buah kecamatan, yaitu Bajawa, Aimere, dan Mogomangulewa. Suku bangsa Nagekeo berdiam di empat kecamatan, yaitu Kecaesesa, Boawae, Mauponggo, dan Nangaroro.
Kabupaten Ende dengan ibu kota Ende terdiri atas enam kecamatan. Kabupaten ini merupakan wilayah asal dua suku bangsa, yaitu suku bangsa Ende dan suku bangsa Lio. Suku bangsa Ende mendiami kecamatan Ende dan Kecamatan Nangapanda. Suku bangsa Lio mendiami empat kecamatan yaitu Detusoko, Ndona, Wolowaru, dan Mangekoba. Sebenarnya daerah asal orang Lio adalah kecamatan Paga, yang termasuk wilayah Kabupaten Sikka.
Kabupaten Sikka dengan ibu kota Maumere terdiri atas tujuh kecamatan. Kabupaten ini merupakan wilayah asal lima suku bangsa, yaitu suku bangsa Krowe, Sikka, Sikka-Krowe, Rote, dan Lio. Suku bangsa Krowe mendiami kecamatan Lela. Suku bangsa Sikka-Krowe mendiami kecamatan Maumere dan Bola. Suku bangsa Rote mendiami sebagian wilayah Kecamatan Talibura.
Kabupaten Flores Timur dengan ibu kota Larantuka sebenarnya terdiri atas 13 kecamatan, namun kecamatan yang berada di Pulau Flores hanya tiga buah, yaitu Walanggitang, Larantuka, dan Tanjung Bunga. Kecamatan lainnya berada di Pulau Adonara, Solor dan Lomblem. Ketiga kecamatan yang terletak di ujung timur Pulau Flores ini merupakan wilayah asal suku bangsa Lamaholot. Orang Lamaholot juga mendiami dua kecamatan di Pulau Adonara dan dua kecamatan di Pulau Solor.
Anggota kesepuluh suku bangsa yang ada di Pulau Flores ini biasa pula menyebut dirinya orang Flores. Hal ini biasanya terjadi apabila mereka sedang berada di luar Pulau Flores. Akan tetapi, kalau sedang berada di Pulau Flores, mereka lebih menampilkan identitas suku bangsa sendiri, dengan menyebut diri orang Lio, Sikka, Manggarai, dan sebagainya.
Sumber : Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia oleh M. Junus Melalatoa